Artikel Karya Guru

Enam Syarat Jadi Muta’allim

Oleh : Ilham Nur F,S.Pd.*)

Kalangan pondok pesantren dan madrasah tentunya sudah sangat familiar dengan sebutan Muta’allim. Muta’allim adalah sebutan bagi orang-orang yang sedang menuntut ilmu baik itu seorang santri maupun siswa di sekolah formal berbasis madrasah. Menjadi muta’allim memiliki enam syarat utama yang harus dipenuhi jika ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat baik didunia hingga akhirat. Enam syarat ini termaktub dalam kitab Ta’limul Muta’allim karya Imam Az-Zarnuji, kitab Ta’limul Muta’allim ini sangat popular dikalangan pondok pesantren yang membahas tentang adab menjadi seorang muta’allim.
Didalam kitab Ta’limul Muta’allim tertulis sebagai syair dari sahabat Ali bin Abi Tholib, ada enam syarat orang mencari ilmu yaitu kecerdasan, kesungguhan, kesabaran, biaya, petunjuk/bimbingan guru, dan waktu yang lama. Didalam artikel ini akan dibahas keenam syarat tersebut sebagai berikut:

  1. Kecerdasan
    Setiap orang pasti memiliki kecerdasan yang berbeda-beda ada orang yang memang memiliki IQ atau kecerdasan secara alami dan ada juga seseorang yang memiliki kecerdasan yang didapat melalui ikhtiar. Sehingga sebagai seorang muta’allim ikhtiar dalam mencari ilmu adalah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi. Percayalah bahwa sekeras apapun batu jika ditetesi oleh air dengan istiqomah maka batu itu juga pasti akan berlubang. Begitu pula dengan otak kita, jika diisi terus menerus dengan ilmu maka akan cerdas juga.
  2. Kesungguhan
    Kesungguhan dalam mencari ilmu sangatlah penting bagi seorang muta’allim, ada sebuah pepatah arab yang populer “Man Jada wa Jadda” barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan dapat. Pepatah ini menguatkan fakta bahwa kesungguhan adalah kunci untuk menggapai sesuatu. Begitu pula dengan seseorang yang ingin menggapai ilmu.
  3. Kesabaran
    Kesabaran adalah syarat ketiga yang perlu dipenuhi oleh orang yang sedang menuntut ilmu. Tidak semua orang dapat menguasai sebuah ilmu, terkadang kita perlu mengalami kegagalan dan mendapat komentar yang tidak menyenangkan dalam proses mencari ilmu. Sehingga diperlukan banyak kesabaran dalam mencari ilmu hingga dapat menguasainya.
  4. Biaya
    Banyak orang yang cerdas dibidangnya seperti Imam Syafi’i, Imam Malik, dan Imam Ahmad mereka semua mengorbankan harta, waktu, dan tenaga bahkan nyawanya untuk mendapatkan ilmu. Imam Malik yang menjual salah satu kayu penopang atap rumahnya. Imam Ahmad yang pergi ke berbagai negara untuk mencari ilmu. Beliau bahkan pernah berjanji untuk bertemu dengan Imam Syafi’i di Mesir, tetapi tidak jadi karena kehabisan bekal. Sehingga, jangan mudah menyerah pada ujian yang kamu temui dalam menuntut ilmu apalagi hanya karena diuji oleh keadaan ekonomi yang sulit. Percayalah bahwa pertolongan Alloh akan turun bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh ingin belajar.
  5. Bimbingan Guru
    Dalam mencari ilmu tentu sangat diperlukan bimbingan dari seorang guru, bimbingan dari seorang guru menjadi sangat penting agar seorang muta’allim tidak tersesat dalam memahami sebuah ilmu. Bimbingan guru akan menjadi koridor atau pagar pembatas untuk memahmi sebuah ilmu agar pemahaman saorang muta’allim terkontruksi dengan benar. Didalam tafsir Ruh Al-Bayan terdapat redaksi “Barang siapa yang tidak mempunyai guru, maka gurunya adalah setan”.
  6. Waktu yang Lama
    Syarat terakhir dalam mencari ilmu adalah waktu yang lama. Mencari ilmu tidak dapat ditempuh dengan waktu yang singkat, ulama’-ulama’ terdahulu menghabiskan waktu yang sangat lama untuk mencari ilmu. Mereka berpindah dari satu guru ke guru yang lain hingga dapat memahami dan menguasai ilmu yang dimiliki oleh guru-gurunya.

Jadi bagi para muta’allim yang sedang menuntut ilmu jangan pernah lupakan keenam syarat yang telah dijabarkan diatas. Semoga semua muta’allim mendapatkan ilmu yang manfaat barokah di dunia maupun di akhirat.

*Staf Pengajar MTs.Miftahul Ulum Al-Azizah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *